Rabu, 21 Oktober 2009

Pelantikan Presiden & Wapres Indonesia

Selasa, 20-Oktober-2009; 16:50:32 WIB
Presiden dan Wapres Resmi Dilantik
Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2009-2014 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Selasa (20/10) di gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Keduanya mengucapkan sumpah sebagai presiden dan wakil presiden di hadapan Sidang Paripurna MPR, sesuai pasal 9 Undang-Undang Dasar 1945. Pengambilan sumpah dilakukan dengan didampingi seorang rohaniwan.
Inilah sumpah Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono atas jabatan yang akan diembannya selama 5 tahun ke depan :
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa".
Tepuk tangan membahana usai setelah keduanya mengucapkan sumpah dengan lancar.

Seusai pengucapan sumpah, Yudhoyono-Boediono yang sama-sama mengenakan jas hitam menjalani pelantikan di depan MPR. Pelantikan diiringi dengan penandatanganan keputusan oleh Ketua MPR dan para Wakil Ketua MPR.

Sidang MPR untuk pengucapan sumpah dan janji ini dihadiri 647 anggota MPR dan beberapa kepala negara sahabat dan perwakilannya. Mantan Presiden BJ Habibie dan mantan Wapres Try Sutrisno juga tampak hadir.
**
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa bakti 2009-2014, Yudhoyono menyatakan, krisis ekonomi global masih belum selesai. Oleh karena itu, meski dinilai telah dinilai berhasil menghadapi krisis, bangsa Indonesia tidak boleh lalai.
"Krisis perekonomian global belum sepenuhnya usai. Perdagangan dan arus investasi dunia belum pulih. Sementara itu, harga minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi yang dapat menghantam stabilitas dan kepastian ekonomi kita," sebut Presiden.
"Di tengah badai finansial dunia, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan nomor tiga tertinggi di dunia. Karena itu tepatlah kalau dalam beberapa hari ini berbagai televisi internasional, Indonesia disebut sebagai bangsa yang dinilai berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan yang berat dan kompleks sepuluh tahun terakhir ini."
"Namun," lanjutnya, "semua itu janganlah membuat kita lemah, lalai, apalagi besar kepala. Ingat, pekerjaan besar kita masih belum selesai. Ibarat perjalanan sebuah kapal, ke depan kita akan mengarungi samudera yang penuh dengan gelombang, dan badai!"
Mari, kita terus memperkuat sendi-sendi perekonomian seraya tetap melanjutkan upaya untuk meminimalkan dampak dari krisis dunia dewasa ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar